Isnin, 5 April 2010

konspirasi

Fenomena konspirasi hati.

Ini yang terjadi,
gunung berapi yang sedang menggelegak,
akan meletus jugak satu hari nanti,
jarak masa yang masih menjadi tanda tanya,
sayup angin yang menyapa pipi,
belum lagi melembutkan hati,
sana sini konspirasi terjadi,
konspirasi hati yang masih menyendiri,
dengan mata yang masih melihat,
melihat yang sudah lama tidak dilihat,
mungkin menyesal kata mata ini,
pengorbanan katanya waktu itu,
dan sekarang masih bingung,
masih perlukah perngorbanan itu?
yang mungkin menyebabkan waktu itu berulang kembali,
tidak kata hati,
mata tunduk mengikut kata,
dia ingin ke depan katanya,
memanjat tembok tinggi yang tiada penghujungnya,
mana pergi penghujungnya?
mesti dicari dan dicapai,
biarlah berapa lama,
biarlah bertahun lagi diharungi,
kaki ini masih kuat untuk melakukannya,
badan ini masih gagah untuk menakluknya,
inikah perngorbanan?
tidak sama seperti dulu,
jika dulu hatinya terpaksa disimpan di bawah tapak kaki,
tapi sekarang,
hatinya mesti di angkat ke atas,
dijulang dan dijulang,
biar pun mungkin dia terjatuh,
selama seribu tahun ke bawah,
menjejak ke tanah,
dia tahu itu,
risiko yang tiada insurans nyawa,
dan diri,
hingga angin memanggilnya kembali,
kembali pada Tuhanmu.

Aku inginkan yang SATU.

Aku tujukan khas untuk dia.

Penunggu Tunggul Kayu
12:23 am

Tiada ulasan:

Catat Ulasan