Isnin, 18 Januari 2010

coretan minda manusia kritikus

Hari ini aku tiada idea untuk diisi di sini,
mungkin kerana aku hanya terkurung dalam kegelapan ini,
atau situasi pedih yang aku alami lewat senja tadi,
aku bersama mereka sejak mula,
hingga ke titik akhir mereka dibasahi rahmatNya,
kerelaan yang diterima mereka tanpa rela,
atau paksa,
nama yang di bawa mati di situ,
mati bersama impian setahun lalu.

Pedulikan yang di depan,
aku tau susah bagi korang untuk memecah ia,
tapi..rempuh saja.

Berkata mereka tentang kegembiraan,
dan keyakinan yang di bawa,
untuk mencari harapan itu,
harapan yang digenggam erat bersama ratusan harapan,
tika manusia hanya melihat sekeping kertas sebagai jawapan,
sekeping kertas yang hanya coretan minda manusia kritikus,
yang hanya bijak berkata-kata tanpa berfikir ia,
melemparkan sejuta mimik muka kesinisan,
tanda protes hati pada kebenaran,
namun ia hanyalah benar hingga tiba waktunya,
waktu yang melemparkan kesedihan wajah kegembiraan,
longlai rasa jiwa itu melangkah,
meninggalkan waktu terbiar tersenyum padanya,
kenapa tidak dipanjangkan waktu itu?

Ia bermula dan berakhir,
isiku datang dan pergi,
waktu itu muncul dan hilang tanpa kata,
pergilah engkau mencapai waktu yang di depan,
dan aku,
meninggalkan ia terlepas di belakang,
mencari engkau harapan.


Kau kena yakin pada diri untuk mencapai ia dan membawanya pulang dengan harapan kau diterima. Diri kau..mental kau..kekuatan kau..kepanasan kau..aku tau..aku juga seperti itu barangkali. Lupakan ia dan carilah apa yang ada di depan engkau. Pedulikan coretan minda manusia kritikus itu. Kau lebih bagus daripada mereka dan mereka hanyalah sampah sarap tidak berminda. Katanya mungkin benar dan mungkin terpesong dari apa yang dilihat.

Pandanglah..


Mungkin ini idea aku untuk kali ini.






Coke di sisi
Lapar rasa
12:07am

Tiada ulasan:

Catat Ulasan