Khamis, 30 Ogos 2012

kertas

Kita boleh menulis apa yang terpendam dalam hati kita seberapa banyak yang kita mahu di atas sehelai kertas. Mengulangi menulis benda yang sama seberapa banyak yang kita mahu, dengan sehelai kertas, dua helai kertas, tiga helai kertas, berpuluh - puluh helai kertas, ratusan helai kertas, mahupun beribu atau berjuta. Tapi, apa yang terhasil cuma perkataan yang sama, dengan ayat yang sama, diulang banyak kali. Tanpa pernah rasa penat dan bosan. Kerna cuma itu yang mampu kita lakukan, cuma kita saja yang tahu apa yang kita tulis, dan itulah yang kita rasa. Perkataan - perkataan itulah yang menemani kita sepanjang hari, yang memberi kita semangat untuk meneruskan perjuangan tanpa kita tahu apa penghujungnya, apa kesudahannya. Tapi sampai bila harus hanya kita seorang saja yang tahu?

Kita bukan takut, tapi kita lebih daripada takut. Mungkin...

Mungkin bila kita terjemahkan apa yang kita tulis helai demi helai itu kepada bentul vokal, akan mengalami satu perubahan yang ketara, yang tidak memberi impak positif kepada kita, dan mungkin diakhiri dengan nokhtah. Seterusnya, keceriaan yang selama ini telah kita wujudkan, berubah menjadi satu melodi tanpa suara. Sedikit demi sedikit akan hilang cahaya yang telah kita cari selama ini. Jika diteruskan, mustahil ia akan kembali seperti sebelum ini. Tiada lagi suara - suara yang selalu didengari, tanpa hiruk pikuk keadaan yang kita wujudkan. Mungkin...

Ini risiko.

Jadi,

kesimpulannya...

lebih baik kita teruskan dengan mengambil helaian baru, dan teruskan menulis benda yang sama seberapa lama yang kita mampu. Tanpa siapa ketahui, tanpa siapa peduli, hanya kita sendiri yang tahu, dan memahami.

Kita lari dari risiko.

Mungkin aku kata..

11 Syawal,
12:41am

1 ulasan:

  1. tampi melukut di hujung tambak
    anak cina memasang ranjau
    kalau takut dilambung ombak
    sayulah mata memandang pulau

    BalasPadam